Jumat, 24 Mei 2013

BIJI

Diposting oleh Unknown di 06.06 1 komentar

Biji (SEMEN)
Setelah terjadi penyerbukan ang diikuti denganpembuaha, bakal buah tumbuh menjadi buah, dan bakal bijitumbuh menjadi biji. Bagi tumbuhan biji (Spermatophyta), biji ini merupakan alat perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga). Dengan dihasilkannya biji, tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya, dan dapat pula terpancar ke lain tempat.
Semula biji itu duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau  tembuni  (placenta). Tangkai pendukung biji itu disebut tali pusar (funiculus). Bagian biji tempat pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji (hilus). Jika biji suah masak biasanya tali ousarnya putus , sehingga biji pusar terlepas dari tembuninya. Bekas tali pusar ummnya Nampak jelas pada biji.
Pada biji ada kalanya pusar ikut tumbuh, bubah sifatnya menjadi salut atau selput biji (arillus). Bagian ini ada yang merupakan selubung biji sempurna, ada yang hanya menyelubungi sebagian biji saja.
Salur biji yang ada :
1.      Berdaging atau berair, dan sering kali dapat dimakan , misalnya pada biji durian (Durio zibenthinus Murr.), biji rambutan (Nephelium lappaceum L.), dll.
2.      Menyerupai kulit hanya sebagian biji, misalnya pada biji pala (Myristica fragrans Houtt.) Salut biji pala dinamakan macis, yang seperti bijinya sendiri digunakan pula sebagai bumbu masak dan berbgai macam keperluan lainnya, a.l. sebagai bahan obat.

Pada biji umumnya dapat kita bedakan bagian-bagian berikut :
a.       Kulit biji (spermodermis)
b.      Tali pusar (funiculus)
c.       Inti biji atau isi biji (nucleus semins)

Pada dasarnyabiji mempunyai susunan yang berbeda dengan bakal biji, tetapi dipergunakan nama-nama yang berainan untuk bagian-bagian yang sama asalnya, misalnya : integumentum pada bakal biji, kalau sudah menjadi biji merupakan biji (spermodermis).

Kulit Biji (Spermodermis)

Seperti telah dikemukakan, kulit biji berasal dari selaput bakal biji (integumentum), oleh sebab itu biasanya kulit biji dari tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) terdiri atas dua lapisan, yaitu :
a.       Lapisan kulit luar (testa). Lapisan ini mempunyai sifat yang bermacam-macam, ada yang tipis, ada yang kakuseperti kulit, ada yang keras seperti kayu atau batu. Bagian ini merupakan pelindung utama bagi bagian biji yang ada didalam. Lapisan luar ini juga memperlihatkan warna dan gambar yang berbeda-beda : merah, biru, perang, kehijau-hijauan, ada yang licin rata, ada pula yang mempuyaipermukaan keriput.
b.      Lapisan kullit dalam (tegmen), biasanya tipis seperti selaput, seringkali dinmakan juga kulit ari.
Walaupun tlah dikemukakan tadi, bahwa kulit biji itu berasal dari integumentum, maka berarti, bahwa kulit luar biji berasal dari integumentum luar dan kulit dalam berasal dari integumentum yang dalam, karena pada oermukaan kulit biji dapat pula ikut serta bagian bakal bii yang lebih dalam darpada integumentumnya, yaitu a.l. bagian jaringan nuselus yang terluar.
Di atas telah dikemukakan, bahwa biji mempunyai kulit terdiri atas 2 lapisan itu umumnya adalah biji tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Pada tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae), biji malahan mempunyai tiga lapisan seperti dapat kita saksikan sendiri pada biji melinjo (Gnetum gnemon L.). Padahal bakal biji tumbuhan biji telanjang umumnya hanya mempunyai satu integenetum saja.
Ketiga lapisan kulit biji seperti dapat dilihat pada belinjo itu masing-masing dinamakan :
a.       Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging, pada waktu masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kuning, dan akhirnya merah.
b.      Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat dank eras, berkayu, meyerupai kulit dalam (endocarpium) pada buah batu.
c.       Kulit dalam (endotesta), biasanya tpis seperti selaput, seringkali melekat erat pada inti biji.

Jika diadakan pemeriksaan yang teliti terhadap keadaaan kulit luar biji berbagai jenis tumbuhan, pada kulit luar biji itu masih dapat ditemukan bagian-bagian lain, misalnya :
1.      Sayap (ala), berbagai jenis tumbuhan mempunyai alat tambahan berupa sayap pada kulit luar biji, dan dengan demikian biji tumbuhan tersebut mudah dipencarkan oleh angin. Biji yang bersayap kita dapati spatodea (Spatodea campanulata P.B), kelor (Moringa oleifera Lamk).
2.      Bulu (coma) , yaitu penonjolan sel-sel kulit luar biji yang berupa rambut-rambut yang halus. Bulu- bulu ini mmpunyai fungsi seperti sayap, yaitu memudahkan beterbangannya biji oleh tiupan angin. Biji yang berambut kita dapati pada kapas (Gossypium), biduri (Colotropis gigantean Dryand)
3.      Salut biji (arillus), yang biasanya berasal dari pertumbuhan tali pusar, misalnya pada biji durian (Durio zibethinus Murt), dll.
Gambar
4.      Salut biji semu (arillodium), seperti salut biji, tetapi tidak berasal dari tali pusar, melainkan tumbuh dari bagian sekitar liang bakal biji (micropyle). Macis pada biji pala sebenarnya adalah suatu salut iji semu.
5.      Pusar biji (hilus), yaitu bagian kulit luar biji yang merupakan bekas perlekatan dengan tali pusar, biasanya kelihatan kasar dan mempunyai warna yang berlainan dengan bagian kulit biji. Pusar biji jelas kelihatan pada biji tumbuhan berbuah polong, misalnya : kacang panjang (Vigna sinensis Endl), kacang merah (Phaseolus vulgaris L). dll.
6.      Liang biji (micropyle), ialah liang kecil bekas jalan masuknya buluh serbuk sari ke dalam bakal biji pada peristiwa pembuahan. Tepi liang ini seringkali tumbu menjadi badan bewarna keputih-putihan, yang disebut karunkula (Caruncula), seperti jelas terlihat misalnya pada biji jarak (Ricinus communis L). Jika badan yang berasal dari tepi liang ini sampai merupakan salut biji, maka disebut salut biji semu (arillodium)
7.      Berkas-berkas pembuluh pengangkutan (chalaza), yaitu tempat pertemuan integument dengan nuselus, masih kelihatan pada biji anggur (Vitis vinifera L).
8.      Tulang biji (raphe), yaitu terusan tali pusar pada biji, biasanya hanya kelihatan pada biji yang berasal dari bakal biji yang mngangguk (anatropus), dan pada biji bisanya tak begitu jelas lagi, masih kelihatan misalnya pada biji jarak (Ricinus communis L)

Tali Pusar (Funiculus)
            Tali pusar merupakan bagian yang mehubungkan biji dengan tembui, jadi merupakan tangkainya biji. Jika masak, biasanya terlepas dari tali pusarnya (tangkai biji), dan pada biji haya tampak bekasnya yang dikenal sebagai pusar biji (lihat perihal kulit biji).
Inti Biji (Nucleus Semminis)
            Yang dinamakan inti biji ialah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulit biji, oleh sebab itu inti biji juga dapat dinamakan isi biji
Inti biji terdiri atas :
a.       Lembaga (embryo), yang merupakan calon individu baru.
b.      Putih lembaga (albumen), jaringan berisi cadangan makanan untuk masa permulaan kehidupan tumbuhan baru (kecambah), sebelum dapat mencari makan sendiri.

Lembaga (Embryo)
            Lembaga adalah calon tumbuhan baru, yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan baru, setelah biji memperoleh syarat-syarat yang diperlukan. Lembaga di dalam biji telah memperlihatkan ketiga bagian utama tubuh tumbuhan, yaitu :
a.      Akar lembaga atau calon akar (radicula), yang biasanya kemudian akan tumbuh teus merupakan akar tunggang untuk tumbuhan yang tergolong Dicotyledone. Akar lembaga ini ujungnya menghadap kea rah liang biji, dan pada perkecambahan biji, akar itu akan tumbuh rhenembus kulit biji dan keluar melalui liang tadi. Pada rumput (Gramineae), akar lembaga dalam biji diselubungi oleh suatu sarung yang dinamakan sarung akar lembaga (Coleorhiza). Pada perkecambahan biji rumput sarung calon akar itu juga akan tertembus dan sisanya akan tinggal sebagai badan yang melingkar pada pangkal akar.
b.      Daun lembaga (cotyledo), yang merupakan daun pertama suatu tumbuhan. Daun lembaga dapat mempunyai fungsi yang berbeda-beda. a.l.
-          Sebagai tempat penimbunan makanan, yang lalu kelihatan tebal, seringkali mempunyai bentuk cembung pada satu sisi dan rata pada sisi yang lain. Jumlahnya biasanya dua, dan duduk berhadapan pada sisi yang tadi. Dalam hal demikian nampaknya biji seperti terdiri atas dua belahan atau dua keeping saja, oleh sebab itu daun lembaga sering sering dinamakan belahan biji atau keping biji, yang sebenarnya tidak tepat.
-          Sebagaialat untuk melakukan asimilasi, jadi bertugas seperti daun-daun tumbuhan biasanya. Memang sering kali dapat kita saksikan sendiri pada kecambah. Bahwa daun-daun lembaga ini kemudian berwarna hijau dan tinggal agak lama pada tumbuhan yang masih kecil itu.
-          Sebagai alat pengisap makanan untuk lembaga dari putih lembaga. Dalam hal ini daun lembaga itu merupakan suatu alat yang tipis, merupakan bagian yang memisahkan putih lembaga dari lembaganya. Karena bentuknya yang seperti perisai kecil, alat itu dinamakan skutelum (scutellum). Biji tampak utuh, dan bagian ini (daun lembga tadi) tidak tampak dari luar.
Dalam keadaan yang demikian biji sama sekali tak memperlihatkan balahan atau keping biji.
c.       Batang lembaga (caulicus), yang seringkali dapat dibedakan dalam dua bagian, yaitu :
-          ruas batang di atas daun lembaga (internodium epicotylum)
-          ruas batang dibawah daun lembaga (internodium hypocotylum)
Batang lembaga beserta calon-calon daun merupakan bagian lembaga yang dinamakan pucuk lembaga (plumula). Calon-calon daun itu ada yang sudah jelas, ada  pula yang belum, sehingga yang dinamakan plumula seringkali hanya berupa titik tumbuh batang lembaga saja.       
Jika akar lembaga pada rumput mempunyai suatu selubung, maka pada biji tumbuhan tersebut pucuk lembaganyapun mempunyai suatu selubung yang disebut sarung pucuk lembaga (coleoptilim).
Gambar
Jumlah daun lembaga pada biji merupakan salah satu cirri yang penting dalam mengadakan penggolongan tumbuhan biji :
a.       tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan satu daun lembaga. Di sini daun lembaga mempunyai bentuk seperti perisai dan bertugas untuk mengisap makanan dari putih lembaga, dan dinamakan skutelum. Tumbuhan yang lembaganya hanya mempunyai satu daun lembaga disebut : tumbuhan biji tunggal (Monocotyledoneae), karena biji tampak utuh atau tunggal.
b.      Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga. Biji ini jelas kelihatan terdiri atas dua lembaga. Biji ini jelas kelihatan terdiri atas dua belahan atau dua keping, oleh sebab itu tumbuhan dengan biji yang bersifat demikian merupakan suatu golonganyang lain lagi yang dinamakan tumbuhan biji belah (Dicotyledone).
c.       Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan lebih dari duadaun  lembaga, dapat sampai 15. Biji dengan lembaga yangmempunyai lebh dari dua daun lembaga hanya kita dapati pada golongan tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae).
Sementara tumbuhan mempunyai biji yang lembaganya belum memperlihatkan bagian-bagian seperti diuraikan di atas, dan baru kemudian setelah perkecambahan akan Nampak bagian-bagian tadi. Biji yang demikian a.1. terdapat pada tumbuhan anggerek (Orchidaceae).
Putih Lembaga (Albumen)
              Putih lembaga adalah bagian biji, yang terdiri atas suatu jaringan yang menjadi tempat cadangan makanan bagi lembaga. Tidak setiap biji mempunyai putih lembaga, seperti misalnya pada biji tumbuhan berbuah polong (Leguminase), cadangan makana tidak tersimpan dalam putih lembaga, melainkan dalam daun lembaga, oleh sebab itu daun lembaganya menjdi lebat.
              Melihat asalnya jaringan yang menjadi tempat zat makanan cadangan tadi kita dapat membedakan putih lembaga dalam :
a.       Putih lembaga dalam (endospermium), jika jaringan peimbun maka itu terdiri atas sel-sel yang berasal dari inti kandung lembaga sekunder yang kemudian setelah dibuahi oleh salah satu inti sperma lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbun makanan ini. Melihat asalnya putih lembaga dalam inti, maka biji bagian ini hanya dapat ditemukan pada tumbuhan biji tertutup (Angiospermae).
b.      Putih lembaga luar (perispermium), jika bagian ini berasal dri bagian biji di luar kandung lembaga entah dari nuselus entah dari selpaut bakal biji.
         Biji yang untuk sebagian besar terdiri atas putih lembaga dalam, misalnya biji jagung (Zea mays L) dan biji rumput (Graminiae) umumnya, sedang biji yang untuk sebagian besar hanya terdiri atas putih cadangan makanannya tersimpan baik dalam putih lembaga luar aupun dalam, jadi kedua-duanya ada pada biji tadi, seperti misalnya pada biji pala (Myristica fragrans Haoutt).

Kecambah (Plantula)               

        Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji, dan masih hidup dari persediaan makanan terdapat di dalam biji, dinamakan kecambah (plantula). Kecambah memperlihatkan bagian-bagian seperti telah diuraikan mengenai lembaga, karena memang kecambah itu berasal dari lembaga. Hanya pada kecambh bagian-bagian tadi sudah lebih jelas dan mempunyai ukuran yang lebih besar.
Perkecambahan biji dapat dibedakan dalam dua macam :
a.      Perkecambahan di atas tanah (epigaeis), yaitu jika pada perkecambahan karena pembentangan ruas batangdi bawah daunlembaga, daun lembaganya lalu terangkat ke atas, munculdi atas tanah, misalnya pada kacang hijau (Phaseolus radiatus L). daun lembaganya lalu berubah warnanya menjadi hijau , dapat diguakan untuk asimilasi , tetapi umunya tidak panjang. Daun lembaga itu kemudian gugur, dan sementara itu pada kecambah sudah terbentukdaun-daun normal yang dapat melakukan tugas asimilasi.
b.      Perkecambahan di bawah tanah (hypogaes), bila daun lembaga tetap tinggal di dalam kulit biji, dan tetap di dalam tanah, seperti terdapat misalnya (Pisum sativum L).
Telah dikemukakan bahwa biji hanya akan berkecambah, jika mendapat syarat-syarat yang diperlukan , yaitu : air, udara, cahaya, dan panas. Jika syarat-syarat itu tidak terpenuhi, biji tingal biji, tumbhan baru yang ada di dalamnya (lembaga), berada dalam keadaan yiur (latent).  keadaan ini lembaga tetap hidup kadang-kadang sampai bertahun-tahun tanp kehilangan daya tumbuhnya, artinya jika kemudian memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk perkecabahannya juga lalu dapat berkecambah. Pada umumnya daya tumbuh biji akan berkurang dengan tambahnya waktu, tetapi adapula biji yang memerlukan waktu istirahatdulu, baru kemudiandapat berkecambh. Sebelum dicukupi waktu istirahay yang diperlukan, biji tidak mau tumbuh, walaupun ada air, udara, cahaya, dan panas. Dalam dunia pertanian gejala itu dikenal dengan nama dormansi (dormancy).



BUAH (FRUCTUS) - bagian 2

Diposting oleh Unknown di 06.02 1 komentar

Ikhtisar Buah Sejati Tunggal yang Berdaging
   Buah yang termasuk dalam golongan ini umumnya tidak pecah jika sudah masak, walaupun ada pula yang jika telah masak kemudian pecah, misalnya buah pala (Myristica fragrans Houtt).
Kita membedakan buah sejati tunggal yang berdaging sebagai berikut:
a.              Buah buni (bacca). Yang disebut buah buni adalah buah yang dindingnya mempunyai dua lapisan, ialah lapisan luar yang tipis agak menjangat atau kaku seperti  kulit (belulang) dan lapisan dalam yang tebal, lunak, berair seringkali dapat dimakan. Biji-biijinya terdapat bebas dalam bagian lunak itu. Buah buni dapat terjadi dari satu atau beberapa daun buah dengan satu atau beberapa ruang. Buah buni yang berdinding tebal dan dapat dimakan misalnya:
Ø  Buah pepaya (Carica papaya L.), buah belimbing (Averrhoa carambola L.), sawo manila (Achras zapota L), dll.
Yang kulit buahnya tidak begitu tebal, seringkali mempunyai sifat yang agak kaku seperti kulit, tidak lunak dan tidak berdaging, biji terdapat bebas didalmnya, misalnya :
Ø  Buah duku (Lansium domesticum Corr.), buah rambutan (Nephelium lappaceum L.).
Dari buah ini yangdapat kita makan bukan kulit buah yang sebe;lah dalam, melainkan salut bijinya (arillus).
b.                Buah mentimun (pepo). Buah ini ditinjau dari sudut susunanya tidak jauh berbeda dengan buah buni. Biasanya kulit buah yang dibagian luar lebih tebal dan lebih kaku. Ruangan buah selain berisi biji-biji dalam jumlah yang besar masih mempunyai bagian yang kosong.
    Buah ini terjadi dari tiga daun buah yang tepinya melipat kedalam dan merupakan sekat-sekat sejati, tetapi ujung daun-daun itu melipat lagi kearah dinding buah. Sehingga ruang-ruang yang terjadi dari tengah-tengah buah terbagi lagi oleh sekat-sekat yang tidak sempurna. Dengan demikian buah mentimun pada mulanya memunyai tiga ruangan yang masin-masing tetrbagi dua lagi oleh sekat yang tidak sempurna. Jika buah telah masak sekat-sekat lenyap, hingga buah hanya mempunyai satu ruangan saja dengan rongga yang kosong ditengahnya.
     Buah mentimun kita dapati pada jenis-jenis tumbuhan yang tetrgolong suku Cucurbitaceae, misalnya: mentimun sendiri (Cucumis sativus L.), waluh (Cucurbita moschata Duch.), semangka (Citullus vulgaris Schard.), juga pada tumbuhan yang tergolong dalam susku Passifloraceae, misalnya: markisah (Passiflora aquadrangularis L.), buah negri (Passiflora edulis Sims.), dll.
c.       Buah jeruk (hesperidium). Buah ini dapat pula dianggap sebagai suatu variasi buah buni. Kulit buah yang mempunyai tiga lapisan yaitu:
Ø  Lapisan luar yang kaku menjangat dan menganduk banyak kelenjar minyak astiri, yang mula-mula berwarna hijau,tetapi jika buahnya masak warna berubah menjadi kuning atau jingga. Lapisan ini disebut flavedo.
Ø  Lapisan tengah yang bersifat sepon, terdiri atas jaringan bunga karang biasanya berwarna putih, dinamakan albedo.
Ø  Dan kemudian suatu lapisan dalam yang bersekat-sekat, hingga terbentuk beberapa ruangan. Dalam ruang-ruangan ini tetrdapat gelembung-gelembung yang berair dan bijinya terdapat bebas, diantara gelembung-gelembung ini.
    Buah jeruk dapat kita dapati pada semua anggota marga jeruk (Citrus sp.), misalnya jeruk besar (Citus maxima Merr.), jeruk keprok (Citrus nobilis Lour.), jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingel.), dan semua jeruk lainya.
d.      Buah batu (drupa) buah ini mempunyai kulit buah yang terdiri atas tiga lapisan kulit yaitu:
Ø  Kulit luar (exocarpium atau epocarpium), yang tipis menjngat biasany licin mengkilat.
Ø  Kulit tengah (mesocarpium), yang terbal berdaging atau berserabut, kalau berdaging seringkali dapat dimakan.
Ø  Kulit dalam ( endocarpium), yang cukup tebal, keras, dan berkayu. Lapisan ini amat kuat dan kadang-kadang amat keras seperti batu, karena adanya lapisan inilah buah disebut buah batu.
Buah batu kita dapati adalah pohon mangga (Mangifera indica L.), yang kulit tengahnya tebal berdaging dan dapat dimakan, pada poho kelapa (Coccus nucifera L.), dan nyamplungan (Calophyllum inophyllum L.)yang mempunyai kulit tengah yang berserabut, dan menyebabkan buah menjadi ringa, dapat terapung-apung, dan dengan demikian dapat dipencarkan dengan perantara air.
e.       Buah delima. Kulit buah yang merupakan lapisan luar kaku seperti kulit atau hampir mengayu, lapisan dalmnya tipis, licin,. Buah ini mempunyai beberapa ruang dengan biji-bijinya yang mempunyai salut biji (arillus).bebas dalam ruang-ruang tadi, misalnya pada delima (punica granatum L,).
f.       Buah apel (Pomum), seperti buah batu dengan kulit dalam yang tipis, tetai cukup kuat, seperti kulit, kulit tengah tebal, lunak, berair dan biasanya, biasanya dapat dimakan. Buah ini mempunyai beberapa ruangan, tiap ruang mengandung satu biji. Buah yang demikian ini terdapat pada buah apel (Pyrus malus L.), pohon per (Pyrus communis L.). walaupun bukan asli indonesia pohon apel di beberapa tempat di indonesia ada pula yang memperkebunkan ditempat-tempat yang cukup tinggi dari permukaan laut, misalnya: puncak, selekta, dll.

Buah Sejati Ganda
     Seperti yang telah diterangkan, buahsejati ganda adalah buah yang terjadi dari satu bunga dengan banyak bakal buah yang masing-masing bebas, dan kemudian tumbuh menjadi buah sejati tetapi kesemuannya tetap berkumpul pada satu  tangkai. Menurut sifat masing-masing buah yang berkumpul tadi, buah sejati ganda dapat dibedakan dalam:
a.       Buah kurung ganda, misalnya pada mawar (Rosa hybrida Hort.). dalam badan yang berasal dari dasr bunganya yang membentuk periuk terdapat banyak buah- buah kurung.
b.      Buah batu ganda. Pada jenis-jenis rubus (Rubus fraxinifolius Poir.), bunganya mempunyai bakal buah yang kemudian masing-masing tumbuh menjadi buah batu.
c.       Buah bumbung ganda. Berasal dari bunga dengan beberapa bakal buah yang maisng-masing tumbuh menjadi buah bunbung, terdapat pada pohon cempaka (Michelia campaka L,).
d.      Buah buni ganda, sperti diatas, tetapi bakal buah berubah menjadi buah buni, misalnya srikaya (Annona squamosa L,).

Buah sejati majemuk
    Buah sejati majemuk berasal dari satu bunga majemuk, jadi merupakan kumpulan banyak buah, yang masing-masing berasal dari satu bunga. Kadang-kadang buah majemuk nampaknya seperti satu buah saja.
Sama halnya dengan buah sejati ganda kita dapat membedakan:
a.       Buah buni majemuk, jika bakal buah masing-masing bunga dalam bunga majemuk membentuk suatu buah buni, seperti terdapat misalnya pada nanas (Ananas comusus Merr,). Pada buah nenas pada pembentukan buah ikut pula mengambil bagian daun-daun pelindung dan daun-daun tenda bunga, sehingga keseluruhannya nampak sebagai satu buah saja.
b.      Buah batu majemuk, yang misalnya terdapat pada pandan (Pandanus tectorius Sol.). Pada pandan rangkaian bunga betinanya setelah mengalami penyerbukan/pembuahan, berubah menjadi buah batu majemuk, yang masih kelihatan sebelah luarnya, bahwa kelompokkan buah itu adalah kumpulan banyak buah. Masing-masing mempunyai kulit buah dengan tiga lapisan seperti buah kelapa, yaitu dengan lapisan tengah yang berserabut, hingga dapat terapung dan dapat dipencarkan oleh air.
c.       Buah kurung majemuk, terdapat misalnya pada bunga matahari (Heliantus annuus L.). Bunga tumbuhan ini merupakan bunga majemuk yang terdiri atas bunga-bunga mandul ditepi dan bunga yang subur ditengah, dan karena tiap bunga yang subur itu setelah penyerbukan/pembuahan berubah menjadi sebuah buah kurung, maka seluruh bunga akan berubah menjadi suatu buah kurung majemuk.
 Catatan :  berdasarkan definisi yang diberikan untuk buah semu dan buah sejati, dan buah sejati, maka bermacam-macam buah seperti disebutkan sebagai contoh-contoh buah ganda dan buah majemuk. Sukar untuk digolongkan pada buah sejati . jika kita memperhatikan buah nenas misalnya, ternyata pada pembentukan buah ikut serta pula bagian-bagian lain pada bunga, yaitu daun-daun pelindung dan daun-daun tenda bunga. Jadi perdefinisi buah nenas harus digolongkan dalam buah semu, sedemikian halnya dengan buah srikaya. Perlu diperingatkan, walaupun menurut definisi mudah saja untuk membedakan bermacam-macam buah, tetapi dalam kenyataannya kita dapat menjumpai berbagai kesulitan, itulah antara lain yang menjadi sebab mengapa mengenai berbagai hal, dalam hal ini mengenai buah, pendapat sering berlainan.

BUAH (FRUCTUS) - bagian 1

Diposting oleh Unknown di 06.01 1 komentar

BUAH (FRUCTUS)
    Jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan kemudin diikuti pula oleh pembuahan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah, dan bakal biji yang terdapat didalam bakal buah alkan tumbuh menjadi biji.
   Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bunga selain bakal buah ikut tumbuuh dan merupakan suatu bagian buah sedang umumnya segera setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan bagian-bagian bunga selain bakal buah segera menjadi layu dan gugur. Dari putik sendiri dengan tegas disebut  hanya bakal buahnya, karena biasanya tangkai dan kepala putiknya gugur pula seperti halnya dengan bagian-bagian yang lain.
    Bagian - bagian bunga yang kadang- kadang tidak gugur, melainkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah biasanya tidak mengubah bentuk dan sifat buah itu sendiri, jadi tidak merupakan suatu bagian buah penting , misalnya:
1.      Daun-daun pelindung. Pada jagung daun-daun pelindung bunga betina tidak gugur, dan kita kenal kemudian sebagai pembungkus tongkol jagung (klobot).
2.      Daun-daun kelopak. Pada terong dan pada jambu, masih dapat kita lihat kelopak yang ikut merupakan bagian buah.
3.      Tangkai kepala putik. Juga bagian ini sering tinggal pada buah misalnya pada jagung, yang kita kenal sebagai rambut jagung, juga pada semua macam jambu, masih dapat kita lihat tangkai kepala putik dibagian ujung buah.
4.      Kepaala putik. Buah yang masih mendukung kepala putik aialah buah manggis, yang sekaligus dapat pula menunjukan jumlah daun buah daan jumlah ruangan dalam buah manggis tadi.

   Buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah, atau paling banyak padaanya terdapat sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur itu, umunya merupakan buah yang tidak terbungkus, jadi merupakan buah yang telanjang (fructus nudus). Buah ini juga dinamakan buah sejati atau buah sungguh.
   Kecuali bakal buahnya sendiri seringkali terjadi, bahwa ada bagian bunga ikut mengambil bagian dalam pembentukan buah, bahkan seringkali merupakan bagian buah yang paling menarik perhatian. Dalam pembicaraan sehari-hari buahnya yang benar sering kali tidak dikenal lagi. Apa yang dinamakan buahnya justru bagian bunga yang telah berubah sedemikian rupa, sehingga menjadi bagian buah yang penting. Buah yang demikian dinamakan buah palsu atau buah semu (fructus spuius). Pada buah semu buah yang sesungguhnya seringkali tidak kelihatan (tertutup), karena itu seringkali buah semu dinamakan pula buah tertutup (fructus caulis). Perkecualian tetap ada, misalnya buah jambu mete buah yang sebenarnya (yang menghasilkan metenya) tetap kelihatan.
Adapun bagian-bagian bunng sering kali ikut tumbuh dan menyebabkan terjadinya buah semu misalnya:
a)      Tangkai bunga. Pada jambu mete atau jambu monyet (Anacardium occidentale L). Tangkai bunga menjadi besar, tebal, berdaging dan merupakan  bagian buah yang dapat dimakan pula, sedang buah yang sesungguhnya lebih kecil, berkulit keras terdapat pada ujung bagian yang membesar ini.
b)      Dasar bunga bersaama pada suatu bunga majemuk, misalnya pada bunga lo (ficus glomerata Roxb). Dan sebangsanya. Dasar bunga yang berbentuk periuk itu juga membesar dan membulat, tebal berdaging, menyelubungi sejumlah besar buah-buah yang sesungguhnya, yang tidak tampak dari luar, karena terdapat dalam badan yang berbentuk seperti periuk tadi. Juga bagian ini seringkali dapat dimakan.
c)      Dasar bunga pada bunga tunggal, misalnya pada arbei (fragraria vesca L) yang kemudian menjadi berdaging tebal dan merupakan bagian yngdapat dimakan pula sedang buah yang sesungguhnya kecil hampir tak kellihatan.
d)     Kelopak bunga pada ciplukan (physalis minima L) pada pembentukan buah, kelopak tumbuhh terrus menerus menjadi badan yang menyelubungi buah yang sebenarnya. Jadi uah yang seberananyatadi tidak nampak sama sekali dari luar.
e)      Tenda bunga dan ibu tangka bunnga pada bunga majemuk pada pohon nangka (Artocarpus integra Merr), misalnya ibu tangkai bunga  dan semua tenda bunga pada bunga majemuk ini akhirnya tumbuhh sedemikian rupa, sehingga seluruh perbungan seakan-akan hanya menjadi satu buah saja.
Pada umumnya buah hanya akan terbentuk sesudah terjadi penyerbukan dan pembuahan pada bunga. Walaupun demikian mungkin pula buah terbentuk tanpa adanya penyerbukan dan pembuahan. Peristiwa terbentuknya buah yang demikian itu dinamakan Partenokarpi (Parthenocarpy). Buah yang terjadinya dengan cara ini biasanya tidak mengandung biji, atau jika ada bijinya, biji itu tidak mengandung lembaga. Jadi bijinya tak dapat dijadikan alat perkembangbiakkan. Pembentukan buah dengan cara inilazim kita dapati pada pohon pisang (Musa paradisiaca L).

Ikhtisar Tentang Buah
    Mengingat uraian diatas, buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan yaitu:
1.      Buah semu atau buah tertutup, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian utama buah ini (lebih besar, lebih menarik perhatian. Dan sering kali merupakan bagian buah yang bermanfaat dan dapat dimakan), sedang buah yang sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi.
2.      Buah sungguh atau buah telanjang, yang melulu terjadi dari bakal buah dan, dan jika ada bagian bunga lainnya yang masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buah yang berarti.

Penggolongan Buah Semu
Buah semu dapat dibedakan dalam:
1.      Buah semu tunggal, yaitu buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan satu  bakal buah. Pada buah ini selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah. Misalnya
Ø  Tangkai bunga pada buah jambuu monyet (Anacardium occidentale L.)
Ø  Kelopak bunga pada buah ciplukan (Physalis minima L.)
2.      Buah semu ganda, ialah jika pada satu bunga terdapat lebih daari pada satu bakal buah yang bebas satu sama lain. Dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi buah, tetapi disamping itu ada bagian lain pada bunga tadi yang ikut tumbuh. Dan merupakan bagian buah yang menyolok (dan seringkali yang berguna), misalnya buah arbe (Fragraria vesca L).
3.      Buah semu majemuk, ialah buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja, misalnya buah nangka (Artocarpus integra Merr.), dan keluwih (Artocarpus communis Forst.), yang terjadi ibu tangkai bunga yang tebal dan berdaging beserta daun-daun tenda bunga yang pada ujungnya berlekatan satu sama lain, hingga merupakan kulit buah semu ini. Juga buah lo (Ficus glomerata Roxb). Dan buah beringin (Ficus benjamina L). Adalah buah semu majemuk yang terjadi dari dasar bunga bersama yang berbentuk seperti periuk atau bulat dengan buah-buah yang sesungguhnya disebelah dalamnya.
   Penggolongan Buah Sungguh (Buah sejati)     
      Sama halnya dengan buah semu, buah sejati pertama-tama dapat dibedakan lebih dahulu dalam 3 golongan, yaitu:
1.    Buah sejati tunggal ialah buah yang sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih dapat pula tersusun dari satiu atau banyak ruangan, misalnya :
Ø  Buah mangga (Mangifera indica L) mempunyai satu ruang dengan satu biji.
Ø  Buah pepaya (Carica papaya L) yang terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruang
Ø  Buah durian (Durio zibethinus Murr) yang terdiri atas  beberapa daun buah, mempunyai beberapa ruang, dan dalam tiap ruangnya terdapat beberapa biji.
2.       Buah sejati ganda yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas satu sama lain. Dan masing- masing bakal buah menjadi satu buah, misalnya pada cempaka (Michelia champaca Bail).
3.      Buah sejati majemuk yaitu buah yang berasal dari satu bunga majemuk yang masing-masing bunganya mendukung satu bakal buah, tetapi setelah menjadi  buah tetap berkumpul. Sehingga seluruhnya tampak seperti satu buah saja, misalnya pada pandan (Pandanus tectorius Sol).

   Buah sejati tunggal 
Buah sejati tunggal dapat dibedakan dalam dua golongan yaitu:
a.       Buah sejati tunggal kering (siccus), yaitu buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan mengayu seperti kulit yang kering, misalnya buah kacang tanah (Arachis  hypogaea L.), padi (Oryza sativa L) dll.
b.      Buah sejati tunggal yang berdaging (Carnosus), ialah jika dinding buahnya menjadi tebal berdaging. Dinding buah (Pericarpium)seringkali dengan jelas dapat dibedakan dalam tiga lapisan yaitu:
Ø  Kulit luar (exocarpium atau epicarpium), merupakan lapisan tipis, tetapi sering kali kuat atau kaku seperti kulit dengan permukaan yang licin.
Ø  Kulit tengah (mesocarpium) biasanya tebal berdaging atau berserabut dan jika lapisan ini dapat dimakan. Maka lapisan inilah yang dinamakan daging buah (sarcocarpium),misalnya pada mangga (Mangifera indica L.).
Ø  Kulit dalam (endocarpium), yang berbatasan dengan ruang yang mengandung bijinya, seringkali cukup tebal dan keras. Misalnya pada kenari (Canarium commune L.), kelapa (Cocos nucifera L).

Ihktisar Buah Sejati Tunggal yang Kering
       Buah sejati tunggal yanng kering dapat dibedakan lagi dalam:
A.    Buah sejati tunggal kering yang hanya mengandung satu biji, biasanya buah ini kalau masak tidak pecah (indehiscens). Contoh dai golongan ini adalah:
a)      Buah padi (caryopsis), yang dinamakan buah padi adalah buah berdinding tipis, mengandung satu biji, dan kulit buah berlekatan dengan kulit  biji ini kadang-kadang berlekatan pula dengan bijinya. Pada buah yang demikian ini orang seringkali tidak membedakan buah dengan biji. Misalnya: buah padi (Oryza sativa L.), jagung (Zea mays L.),sebutir gabah atau sebutir jagung yang sehari-hari kita namakan biji sebenarnya adalah buah.
b)      Buah kurung (achenium), yaitu buah berbiji satu, tidak pecah, dinding buahnya tipis, berdampingan dengan kulit biji,tetapi tidak berlekatan, misalnya buah bunga matahari (Heliantus annus L), buah bunga pagi sore (Mirabilis jalapa L)
c)       Buah keras (nux) seperti buah kurung yang serig kali hanya dibedakan dari buah kurung karena buah ini mempunyai kulit buah yangkaku atau keras berkayu. Ada pula yang membedakan dengan buah kurung menurut sifat bakal buah asalnya, kalau semula berasal dari bakal buah beruang satu disebut buah kurung, jika semula berasal dari bakal buah yang beruang banyak tetapi kemudian semua ruang lebur menjadi  satu disebut buah keras, misalnya pada buah angsana (Castanea argentea BL) .
d)       Buah keras bersayap (samara), seperti buah keras tetapi pada kulit buah terdapat suatu alat tambahan berupa sayap , yang menyebabkan buah dapat bertebrangan jika tertiup angin,  seperti misalnya pada warga  suku (Dipterocarpaceae).
B.     Buah sejati tunggal kering yang mengandung banyak (lebih dari satu) biji, dan jika masak dapat pecah menjadi beberapa bagian buah (mericarpia), atau pecah sedemikian rupa  hingga biji terlepas (dapat meninggalkan buahnya)
a)      Buah berbelah,buah ini mempunyai dua ruang atau lebih,tiap ruang berisi satu biji.jika buah masak,buah pecah menjadi beberapa bagian,dan tiap bagian buah mempunyai sifat seperti suatu buah kurung atau buah keras,jadi biji tetap didalam ruangan,tidak dapat keluar.Mengingat jumlahnya ruangan ( jika pecah menjadi beberapa bagian buah ), buah berbelah dapat dibedakan lagi dalam:
1.      Buah berbelah dua (diachenium), jika masak menjadi dua bagian buah masing-masing bersifat sebagai suatu buah kurung yang hanya mengandung satu biji didalamnya,misalnya buah pegangan (Centella asiatica Urb).
2.      Buah berbelah tiga (triachnium), jika masak pecah menjadi tiga bagian buah misalnya pada (Trapaeolum majus L.).
3.      Buah berbelah empat (tetrachenium), seperti diatas kalau masak pecah menjadi empat bagian buah misalnya buah selasih (Ocimum basilicum L)
4.      Buah berbelah banyak (polyachenium), jika masak pecah menjadi sejumlah ( banyak ) bagian buah yang masing-masing bersifat seperti buah kurung.
b)      Buah kendaga (rhegma) . buah ini mempunyai sifat seperti buauuh berbelah, tetapi tiap bagian buah kemudian pecah lagi sehingga dengan itu biji dapat terlepas dari biliknya. Tiap bagian buah terbentuk dari sehelai daun buah, jadi buah ini tersusun atas sejumlah daun buah yang sesuai dengan jumlah ruangan (kendaga) yang terdapat pada buah itu.
Menurut jumlah kendaganya buah ini dapat dibedakan lagi dalam:
1.      Buah berkendaga dua (dicoccus)  buah ini jika masak pecah menjadi dua bagian buah, masing-masing pecah lagi dan mengeluarkan satu biji.
2.      Buah berkendaga tiga (tricoccus) kalau masak pecah menjadi tiga bagian, masing-masing pecah dan mengeluarkan satu biji, misalnya buah jarak (Ricinus communis L), buah para (Hevea brasiliensis Muell,).
3.      Buah berkendaga lima (pentacoccus), seperti diatas  dengan lima bagian buah, masing-masingdengan satu biji, misalnya buah (Geranium).
4.      Buah berkendaga banyak (polycoccus), jika buah mempunyai sifat-sifat seperti diatas, tetapi jika masak dapat menjadi beberapa bagian buah, masig-masing dengan satu biji yang dapat dikeluarkan.
c)      Buah kotak, yaitiu suatu buah kering sejati tunggal yang mengandung banyak biji, terdiri atas satu atau beberapa daun buah, jika masak lalu pecah, tetapi kulit buah yang pecah itu sampai lama melekat pada tangkai buah. Buah kotak dapat dibedakan dalam:
1.             Buah bumbung (Folliculus), buah ini tersusun atas seehelai daun buah, mempunyai satu ruangan dengan banyak biji didalamnya, jarang sekali hanya mempunyai satu biji. Jika sudah masak, buah pecah menurut salah satu kampuhnya, biasanya pecah menurut kampuh perutnya, misalnya buah biduri (Calotropis gigantea Dryand.), bunga sari cina (Catharantus roseus G. Don).
2.             Buah polong (legumen), buah ini terbentuk dari satu daun buah dan mempunyai suatu ruangan atau lebih (karena adanya sekat-sekat semu), jika sudah masak, buah ini pecah menurut kedua kampuhnya ( kampuh perut dan kampuh punggung), atau terputus-putus sepanjang sekat-sekat semunya. Buah yang demikian ini tardapat pada semua jenis tumbuhan yang tergolong suku Papilionaceae, misalnya orok-orok (Crotolaria sp.), Caesalpiniaceae, misalnya: kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz.), dan Mimosaceae misalnya pohon saman (Samania saman Merr.)
Begitu karakteristik buah ini untuk ketiga suku ini, hingga ketiga-tiganya ada pula yang menyatukan menjadi satu suku besar dengan nama tumbuhan berbuah polong (Leguminosae) selainadanya sekat-sekat semu, yang menyebabkan ruang buah poolong itu terbagi menjadi beberapa bilik, masing-masing dengan satu biji, ada pula buah polong yang sifatnya menyimpang dari kedua tipe tersebut diatas yaitu:
Ø  Buah masak didalam tanah,dan jika masak tidak pecah misalnya pada kacang tanah (Arachis hypogaea L.), dan kacang bogor (Voandzeia subterranea L.), Thouras.)
Ø  Buah yang mempunyai kulit berdaging, dan jika masak juga tidak pecah, misalnya buah asam (Tamarindus indica L.), nam-nam (Cynometra cauliflora L.).
Ø    Buah mempunyai susunan seperti buah batu dengan tig lapisan kulit buah, hanya mempunyai satu ruang dan satu biji, jika masak juga tidak pecah misalnya pada pohon gayam (Inocarpus edulis Forts,).
3.        Buah lobak atau polong semu (siliqua). Buah ini tersusun atas dua daun buah, mempunyai ruangan dengan dua tembuni pada perlekatan daun buahnya. Buah ini membentuk sekat semu, sehingga kedua tembuni pada perlekatan daun buah terpisah oleh sekat semu tadi, dan oleh sekat semu itu buah lalu terbagi menjadi dua ruangan, masing-masing dengan dua tembuni. Jika buah sudah masak, buah ini pecah menurut kedua kampuhnya, tetapi tidak seperti buah polong yang pecahnya mulai dari ujung buah, melainkan dari pangkal buah dan tetap berlekatan dibagian ujungnya. Biji agak lama menempel pada kedua sisi sekat semua tadi, tetapi akhirnya akan  runtuh pula. Buah dengan susunan demikian ini umum terdapat pada suku Cruciferae (Brassicaceae), misalnya lobak (Raphanus sativus L.), sawi (Brassica juncea Coss),dll.
        Jika perbandingan lebar/panjang buah kurang dari 3, maka kita dapati buah lobak yang buntekatau pendek (silicula).
4.        Buah kotak sejaati (capsula). Buah ini terjadi dari dua daun buah atau lebih, dan memunyai ruangan yang jumlahnya sesuai dengan banyaknya daun. Buah ini jika sudah masak juga membuka, hingga biji yang ada didalmnya dapat keluar.
   Cara membuka buah ini bermacam-macam :
a.       Dengan katup-katup atau kelep (valva). Daun buah mulai lepas dari ujung buah, tetapi dipangkal tetap berlekatan. Pecahnya buah ini dapat:
Ø  Membelah ruangan (loculicidus), hingga biji langsung dapat keluar (katup-katup ditengah daun buah).
Ø  Membelah sekat-sekat (septicidus), jadi katup-katupnya sesuai dengan lipatan daun buahnya.
   Buah yang pecah dengan membelah ruangan buah misalnya buah durian (Durio zbethinus Murr.), sedang yang membelah  sepanjang sekat contohnya ialah buah kesumba (Bixa orellana L).
b.      Dengan retak-retak atau celah-celah (rima), buah pecah menurut bagian tengah katup-katup, pada ujung dan pangkal buah tetap berlekatan, misalnya buah anyelir (Dianthus caryophyllus L.)
c.       Dengan gigi-gigi (dens), jika buah pecah hanya sepanjang bagian ujung katup-katup saja, misalnya buah anyelir (Dianthus caryophyllus L).
d.      Dengan liang (porus), kalau sudah masak buah membuka dengan liang-liang pada ujung atau pangkalnya, misalnya buah tanaman apyun (Papaver somniferum L).
e.       Dengan tutup (operculum). Pada ujung buah terdapat bagian yang merupakan tutup, yang membuka jika buah masak, misalnya buah krokot (Portulaca oleracea L).

 

ShiningSHINee Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea