Jumat, 24 Mei 2013

BUAH (FRUCTUS) - bagian 1

Diposting oleh Unknown di 06.01

BUAH (FRUCTUS)
    Jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan kemudin diikuti pula oleh pembuahan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah, dan bakal biji yang terdapat didalam bakal buah alkan tumbuh menjadi biji.
   Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bunga selain bakal buah ikut tumbuuh dan merupakan suatu bagian buah sedang umumnya segera setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan bagian-bagian bunga selain bakal buah segera menjadi layu dan gugur. Dari putik sendiri dengan tegas disebut  hanya bakal buahnya, karena biasanya tangkai dan kepala putiknya gugur pula seperti halnya dengan bagian-bagian yang lain.
    Bagian - bagian bunga yang kadang- kadang tidak gugur, melainkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah biasanya tidak mengubah bentuk dan sifat buah itu sendiri, jadi tidak merupakan suatu bagian buah penting , misalnya:
1.      Daun-daun pelindung. Pada jagung daun-daun pelindung bunga betina tidak gugur, dan kita kenal kemudian sebagai pembungkus tongkol jagung (klobot).
2.      Daun-daun kelopak. Pada terong dan pada jambu, masih dapat kita lihat kelopak yang ikut merupakan bagian buah.
3.      Tangkai kepala putik. Juga bagian ini sering tinggal pada buah misalnya pada jagung, yang kita kenal sebagai rambut jagung, juga pada semua macam jambu, masih dapat kita lihat tangkai kepala putik dibagian ujung buah.
4.      Kepaala putik. Buah yang masih mendukung kepala putik aialah buah manggis, yang sekaligus dapat pula menunjukan jumlah daun buah daan jumlah ruangan dalam buah manggis tadi.

   Buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah, atau paling banyak padaanya terdapat sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur itu, umunya merupakan buah yang tidak terbungkus, jadi merupakan buah yang telanjang (fructus nudus). Buah ini juga dinamakan buah sejati atau buah sungguh.
   Kecuali bakal buahnya sendiri seringkali terjadi, bahwa ada bagian bunga ikut mengambil bagian dalam pembentukan buah, bahkan seringkali merupakan bagian buah yang paling menarik perhatian. Dalam pembicaraan sehari-hari buahnya yang benar sering kali tidak dikenal lagi. Apa yang dinamakan buahnya justru bagian bunga yang telah berubah sedemikian rupa, sehingga menjadi bagian buah yang penting. Buah yang demikian dinamakan buah palsu atau buah semu (fructus spuius). Pada buah semu buah yang sesungguhnya seringkali tidak kelihatan (tertutup), karena itu seringkali buah semu dinamakan pula buah tertutup (fructus caulis). Perkecualian tetap ada, misalnya buah jambu mete buah yang sebenarnya (yang menghasilkan metenya) tetap kelihatan.
Adapun bagian-bagian bunng sering kali ikut tumbuh dan menyebabkan terjadinya buah semu misalnya:
a)      Tangkai bunga. Pada jambu mete atau jambu monyet (Anacardium occidentale L). Tangkai bunga menjadi besar, tebal, berdaging dan merupakan  bagian buah yang dapat dimakan pula, sedang buah yang sesungguhnya lebih kecil, berkulit keras terdapat pada ujung bagian yang membesar ini.
b)      Dasar bunga bersaama pada suatu bunga majemuk, misalnya pada bunga lo (ficus glomerata Roxb). Dan sebangsanya. Dasar bunga yang berbentuk periuk itu juga membesar dan membulat, tebal berdaging, menyelubungi sejumlah besar buah-buah yang sesungguhnya, yang tidak tampak dari luar, karena terdapat dalam badan yang berbentuk seperti periuk tadi. Juga bagian ini seringkali dapat dimakan.
c)      Dasar bunga pada bunga tunggal, misalnya pada arbei (fragraria vesca L) yang kemudian menjadi berdaging tebal dan merupakan bagian yngdapat dimakan pula sedang buah yang sesungguhnya kecil hampir tak kellihatan.
d)     Kelopak bunga pada ciplukan (physalis minima L) pada pembentukan buah, kelopak tumbuhh terrus menerus menjadi badan yang menyelubungi buah yang sebenarnya. Jadi uah yang seberananyatadi tidak nampak sama sekali dari luar.
e)      Tenda bunga dan ibu tangka bunnga pada bunga majemuk pada pohon nangka (Artocarpus integra Merr), misalnya ibu tangkai bunga  dan semua tenda bunga pada bunga majemuk ini akhirnya tumbuhh sedemikian rupa, sehingga seluruh perbungan seakan-akan hanya menjadi satu buah saja.
Pada umumnya buah hanya akan terbentuk sesudah terjadi penyerbukan dan pembuahan pada bunga. Walaupun demikian mungkin pula buah terbentuk tanpa adanya penyerbukan dan pembuahan. Peristiwa terbentuknya buah yang demikian itu dinamakan Partenokarpi (Parthenocarpy). Buah yang terjadinya dengan cara ini biasanya tidak mengandung biji, atau jika ada bijinya, biji itu tidak mengandung lembaga. Jadi bijinya tak dapat dijadikan alat perkembangbiakkan. Pembentukan buah dengan cara inilazim kita dapati pada pohon pisang (Musa paradisiaca L).

Ikhtisar Tentang Buah
    Mengingat uraian diatas, buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan yaitu:
1.      Buah semu atau buah tertutup, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian utama buah ini (lebih besar, lebih menarik perhatian. Dan sering kali merupakan bagian buah yang bermanfaat dan dapat dimakan), sedang buah yang sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi.
2.      Buah sungguh atau buah telanjang, yang melulu terjadi dari bakal buah dan, dan jika ada bagian bunga lainnya yang masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buah yang berarti.

Penggolongan Buah Semu
Buah semu dapat dibedakan dalam:
1.      Buah semu tunggal, yaitu buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan satu  bakal buah. Pada buah ini selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah. Misalnya
Ø  Tangkai bunga pada buah jambuu monyet (Anacardium occidentale L.)
Ø  Kelopak bunga pada buah ciplukan (Physalis minima L.)
2.      Buah semu ganda, ialah jika pada satu bunga terdapat lebih daari pada satu bakal buah yang bebas satu sama lain. Dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi buah, tetapi disamping itu ada bagian lain pada bunga tadi yang ikut tumbuh. Dan merupakan bagian buah yang menyolok (dan seringkali yang berguna), misalnya buah arbe (Fragraria vesca L).
3.      Buah semu majemuk, ialah buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja, misalnya buah nangka (Artocarpus integra Merr.), dan keluwih (Artocarpus communis Forst.), yang terjadi ibu tangkai bunga yang tebal dan berdaging beserta daun-daun tenda bunga yang pada ujungnya berlekatan satu sama lain, hingga merupakan kulit buah semu ini. Juga buah lo (Ficus glomerata Roxb). Dan buah beringin (Ficus benjamina L). Adalah buah semu majemuk yang terjadi dari dasar bunga bersama yang berbentuk seperti periuk atau bulat dengan buah-buah yang sesungguhnya disebelah dalamnya.
   Penggolongan Buah Sungguh (Buah sejati)     
      Sama halnya dengan buah semu, buah sejati pertama-tama dapat dibedakan lebih dahulu dalam 3 golongan, yaitu:
1.    Buah sejati tunggal ialah buah yang sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih dapat pula tersusun dari satiu atau banyak ruangan, misalnya :
Ø  Buah mangga (Mangifera indica L) mempunyai satu ruang dengan satu biji.
Ø  Buah pepaya (Carica papaya L) yang terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruang
Ø  Buah durian (Durio zibethinus Murr) yang terdiri atas  beberapa daun buah, mempunyai beberapa ruang, dan dalam tiap ruangnya terdapat beberapa biji.
2.       Buah sejati ganda yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas satu sama lain. Dan masing- masing bakal buah menjadi satu buah, misalnya pada cempaka (Michelia champaca Bail).
3.      Buah sejati majemuk yaitu buah yang berasal dari satu bunga majemuk yang masing-masing bunganya mendukung satu bakal buah, tetapi setelah menjadi  buah tetap berkumpul. Sehingga seluruhnya tampak seperti satu buah saja, misalnya pada pandan (Pandanus tectorius Sol).

   Buah sejati tunggal 
Buah sejati tunggal dapat dibedakan dalam dua golongan yaitu:
a.       Buah sejati tunggal kering (siccus), yaitu buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan mengayu seperti kulit yang kering, misalnya buah kacang tanah (Arachis  hypogaea L.), padi (Oryza sativa L) dll.
b.      Buah sejati tunggal yang berdaging (Carnosus), ialah jika dinding buahnya menjadi tebal berdaging. Dinding buah (Pericarpium)seringkali dengan jelas dapat dibedakan dalam tiga lapisan yaitu:
Ø  Kulit luar (exocarpium atau epicarpium), merupakan lapisan tipis, tetapi sering kali kuat atau kaku seperti kulit dengan permukaan yang licin.
Ø  Kulit tengah (mesocarpium) biasanya tebal berdaging atau berserabut dan jika lapisan ini dapat dimakan. Maka lapisan inilah yang dinamakan daging buah (sarcocarpium),misalnya pada mangga (Mangifera indica L.).
Ø  Kulit dalam (endocarpium), yang berbatasan dengan ruang yang mengandung bijinya, seringkali cukup tebal dan keras. Misalnya pada kenari (Canarium commune L.), kelapa (Cocos nucifera L).

Ihktisar Buah Sejati Tunggal yang Kering
       Buah sejati tunggal yanng kering dapat dibedakan lagi dalam:
A.    Buah sejati tunggal kering yang hanya mengandung satu biji, biasanya buah ini kalau masak tidak pecah (indehiscens). Contoh dai golongan ini adalah:
a)      Buah padi (caryopsis), yang dinamakan buah padi adalah buah berdinding tipis, mengandung satu biji, dan kulit buah berlekatan dengan kulit  biji ini kadang-kadang berlekatan pula dengan bijinya. Pada buah yang demikian ini orang seringkali tidak membedakan buah dengan biji. Misalnya: buah padi (Oryza sativa L.), jagung (Zea mays L.),sebutir gabah atau sebutir jagung yang sehari-hari kita namakan biji sebenarnya adalah buah.
b)      Buah kurung (achenium), yaitu buah berbiji satu, tidak pecah, dinding buahnya tipis, berdampingan dengan kulit biji,tetapi tidak berlekatan, misalnya buah bunga matahari (Heliantus annus L), buah bunga pagi sore (Mirabilis jalapa L)
c)       Buah keras (nux) seperti buah kurung yang serig kali hanya dibedakan dari buah kurung karena buah ini mempunyai kulit buah yangkaku atau keras berkayu. Ada pula yang membedakan dengan buah kurung menurut sifat bakal buah asalnya, kalau semula berasal dari bakal buah beruang satu disebut buah kurung, jika semula berasal dari bakal buah yang beruang banyak tetapi kemudian semua ruang lebur menjadi  satu disebut buah keras, misalnya pada buah angsana (Castanea argentea BL) .
d)       Buah keras bersayap (samara), seperti buah keras tetapi pada kulit buah terdapat suatu alat tambahan berupa sayap , yang menyebabkan buah dapat bertebrangan jika tertiup angin,  seperti misalnya pada warga  suku (Dipterocarpaceae).
B.     Buah sejati tunggal kering yang mengandung banyak (lebih dari satu) biji, dan jika masak dapat pecah menjadi beberapa bagian buah (mericarpia), atau pecah sedemikian rupa  hingga biji terlepas (dapat meninggalkan buahnya)
a)      Buah berbelah,buah ini mempunyai dua ruang atau lebih,tiap ruang berisi satu biji.jika buah masak,buah pecah menjadi beberapa bagian,dan tiap bagian buah mempunyai sifat seperti suatu buah kurung atau buah keras,jadi biji tetap didalam ruangan,tidak dapat keluar.Mengingat jumlahnya ruangan ( jika pecah menjadi beberapa bagian buah ), buah berbelah dapat dibedakan lagi dalam:
1.      Buah berbelah dua (diachenium), jika masak menjadi dua bagian buah masing-masing bersifat sebagai suatu buah kurung yang hanya mengandung satu biji didalamnya,misalnya buah pegangan (Centella asiatica Urb).
2.      Buah berbelah tiga (triachnium), jika masak pecah menjadi tiga bagian buah misalnya pada (Trapaeolum majus L.).
3.      Buah berbelah empat (tetrachenium), seperti diatas kalau masak pecah menjadi empat bagian buah misalnya buah selasih (Ocimum basilicum L)
4.      Buah berbelah banyak (polyachenium), jika masak pecah menjadi sejumlah ( banyak ) bagian buah yang masing-masing bersifat seperti buah kurung.
b)      Buah kendaga (rhegma) . buah ini mempunyai sifat seperti buauuh berbelah, tetapi tiap bagian buah kemudian pecah lagi sehingga dengan itu biji dapat terlepas dari biliknya. Tiap bagian buah terbentuk dari sehelai daun buah, jadi buah ini tersusun atas sejumlah daun buah yang sesuai dengan jumlah ruangan (kendaga) yang terdapat pada buah itu.
Menurut jumlah kendaganya buah ini dapat dibedakan lagi dalam:
1.      Buah berkendaga dua (dicoccus)  buah ini jika masak pecah menjadi dua bagian buah, masing-masing pecah lagi dan mengeluarkan satu biji.
2.      Buah berkendaga tiga (tricoccus) kalau masak pecah menjadi tiga bagian, masing-masing pecah dan mengeluarkan satu biji, misalnya buah jarak (Ricinus communis L), buah para (Hevea brasiliensis Muell,).
3.      Buah berkendaga lima (pentacoccus), seperti diatas  dengan lima bagian buah, masing-masingdengan satu biji, misalnya buah (Geranium).
4.      Buah berkendaga banyak (polycoccus), jika buah mempunyai sifat-sifat seperti diatas, tetapi jika masak dapat menjadi beberapa bagian buah, masig-masing dengan satu biji yang dapat dikeluarkan.
c)      Buah kotak, yaitiu suatu buah kering sejati tunggal yang mengandung banyak biji, terdiri atas satu atau beberapa daun buah, jika masak lalu pecah, tetapi kulit buah yang pecah itu sampai lama melekat pada tangkai buah. Buah kotak dapat dibedakan dalam:
1.             Buah bumbung (Folliculus), buah ini tersusun atas seehelai daun buah, mempunyai satu ruangan dengan banyak biji didalamnya, jarang sekali hanya mempunyai satu biji. Jika sudah masak, buah pecah menurut salah satu kampuhnya, biasanya pecah menurut kampuh perutnya, misalnya buah biduri (Calotropis gigantea Dryand.), bunga sari cina (Catharantus roseus G. Don).
2.             Buah polong (legumen), buah ini terbentuk dari satu daun buah dan mempunyai suatu ruangan atau lebih (karena adanya sekat-sekat semu), jika sudah masak, buah ini pecah menurut kedua kampuhnya ( kampuh perut dan kampuh punggung), atau terputus-putus sepanjang sekat-sekat semunya. Buah yang demikian ini tardapat pada semua jenis tumbuhan yang tergolong suku Papilionaceae, misalnya orok-orok (Crotolaria sp.), Caesalpiniaceae, misalnya: kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz.), dan Mimosaceae misalnya pohon saman (Samania saman Merr.)
Begitu karakteristik buah ini untuk ketiga suku ini, hingga ketiga-tiganya ada pula yang menyatukan menjadi satu suku besar dengan nama tumbuhan berbuah polong (Leguminosae) selainadanya sekat-sekat semu, yang menyebabkan ruang buah poolong itu terbagi menjadi beberapa bilik, masing-masing dengan satu biji, ada pula buah polong yang sifatnya menyimpang dari kedua tipe tersebut diatas yaitu:
Ø  Buah masak didalam tanah,dan jika masak tidak pecah misalnya pada kacang tanah (Arachis hypogaea L.), dan kacang bogor (Voandzeia subterranea L.), Thouras.)
Ø  Buah yang mempunyai kulit berdaging, dan jika masak juga tidak pecah, misalnya buah asam (Tamarindus indica L.), nam-nam (Cynometra cauliflora L.).
Ø    Buah mempunyai susunan seperti buah batu dengan tig lapisan kulit buah, hanya mempunyai satu ruang dan satu biji, jika masak juga tidak pecah misalnya pada pohon gayam (Inocarpus edulis Forts,).
3.        Buah lobak atau polong semu (siliqua). Buah ini tersusun atas dua daun buah, mempunyai ruangan dengan dua tembuni pada perlekatan daun buahnya. Buah ini membentuk sekat semu, sehingga kedua tembuni pada perlekatan daun buah terpisah oleh sekat semu tadi, dan oleh sekat semu itu buah lalu terbagi menjadi dua ruangan, masing-masing dengan dua tembuni. Jika buah sudah masak, buah ini pecah menurut kedua kampuhnya, tetapi tidak seperti buah polong yang pecahnya mulai dari ujung buah, melainkan dari pangkal buah dan tetap berlekatan dibagian ujungnya. Biji agak lama menempel pada kedua sisi sekat semua tadi, tetapi akhirnya akan  runtuh pula. Buah dengan susunan demikian ini umum terdapat pada suku Cruciferae (Brassicaceae), misalnya lobak (Raphanus sativus L.), sawi (Brassica juncea Coss),dll.
        Jika perbandingan lebar/panjang buah kurang dari 3, maka kita dapati buah lobak yang buntekatau pendek (silicula).
4.        Buah kotak sejaati (capsula). Buah ini terjadi dari dua daun buah atau lebih, dan memunyai ruangan yang jumlahnya sesuai dengan banyaknya daun. Buah ini jika sudah masak juga membuka, hingga biji yang ada didalmnya dapat keluar.
   Cara membuka buah ini bermacam-macam :
a.       Dengan katup-katup atau kelep (valva). Daun buah mulai lepas dari ujung buah, tetapi dipangkal tetap berlekatan. Pecahnya buah ini dapat:
Ø  Membelah ruangan (loculicidus), hingga biji langsung dapat keluar (katup-katup ditengah daun buah).
Ø  Membelah sekat-sekat (septicidus), jadi katup-katupnya sesuai dengan lipatan daun buahnya.
   Buah yang pecah dengan membelah ruangan buah misalnya buah durian (Durio zbethinus Murr.), sedang yang membelah  sepanjang sekat contohnya ialah buah kesumba (Bixa orellana L).
b.      Dengan retak-retak atau celah-celah (rima), buah pecah menurut bagian tengah katup-katup, pada ujung dan pangkal buah tetap berlekatan, misalnya buah anyelir (Dianthus caryophyllus L.)
c.       Dengan gigi-gigi (dens), jika buah pecah hanya sepanjang bagian ujung katup-katup saja, misalnya buah anyelir (Dianthus caryophyllus L).
d.      Dengan liang (porus), kalau sudah masak buah membuka dengan liang-liang pada ujung atau pangkalnya, misalnya buah tanaman apyun (Papaver somniferum L).
e.       Dengan tutup (operculum). Pada ujung buah terdapat bagian yang merupakan tutup, yang membuka jika buah masak, misalnya buah krokot (Portulaca oleracea L).

1 komentar:

kulitmanggisku mengatakan...

Terimakasih artekelnya, sangat bermanfaat

https://kulitmanggisku.com/

Posting Komentar

 

ShiningSHINee Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea